Postingan kali ini gue pengen share cerita agak lucu yang paling gue inget , cerita ini bukan gue yang bikin (jelaaaaaas bukaaaan :D), gue dapet waktu gue SD dari om nya tetangga gue yang gokil abis. Gue bakal coba untuk menulis kembali sesuatu yang pernah gue denger, bukan menulis kembali sesuatu yang pernah gue baca. Halaaaaah...
Cekidoooot...
Konon di suatu desa terpencil tinggalah seorang nenek yang hidupnya sebatang kara, anaknya entah dimana, entah ada entah tak ada, entah punya anak entah memang tidak punya anak, yang jelas hidupnya hanya sendiri di sebuah gubuk yang sangat sederhana sekali.
Suatu hari ada seorang pemuda yang tampan dan rupawan berniat mengunjungi nenek tersebut untuk sekedar membagi rizki kepada nenek malang tersebut. Lalu dengan niat yang mantap si pemuda tersebut berjalan menuju gubuk sang nenek. Perlahan si pemuda itu pun mengetuk pintu gubuk tua tersebut, satu ketukan, dua ketukan, belum ada jawaban dari sang nenek. Dan Ketika di ketukan ketiga pun tak ada jawabam maka si pemuda segera membalikan badan dan berniat untuk pulang, namun dari dalam gubuk terdengar suara pintu dibuka perlahan.
Setelah berbasa-basi si pemuda pun mengutarakan maksud kedatangannya, dan setelah itu si pemuda langsung berpamitan pulang ke rumah nya. Namun sang nenek tua memaksa si pemuda untuk masuk terlebih dahulu, si pemuda secara halus berusaha menolak ajakan nenek tersebut untuk mampir namun sang nenek memaksanya untuk mampir dan sekedar minum teh. Inilah yang dari awal tidak diharapkan si pemuda, si pemuda tahu keadaan sang nenek yang sangat menderita, dia tidak mau merepotkan sang nenek apabila dia mampir ke dalam gubuknya itu, dan konon yang paling penting, dia tahu bahwa sang nenek yang tua renta ini hanya memiliki satu gelas yang biasa dipakainya.
Setelah bernegosiasi akhirnya dengan terpaksa si pemuda pun masuk kedalam rumah sang nenek. Dan setelah si pemuda duduk di kursi yang sudah reyot, sang nenek lalu menanyakan banyak hal yang kemudian dijawab dengan penuh sopan santun oleh si pemuda. Lalu seakan teringat sesuatu, sang nenek masuk ke dapur dan kembali dengan membawa secangkir minuman untuk sang pemuda sambil berkata : “Nak, diminum ya teh nya, Cuma ini yang bisa nenek suguhkan, nenek ga punya apa-apa lagi untuk membalas kebaikanmu nak”. Si pemuda merasa terharu dengan sikap sang nenek, dia hanya bisa diam sambil berfikir apa yang harus dilakukannya, dia tidak tega apabila menolak teh yang sudah susah–susah dibawa sang nenek untuknya, tapi dia juga sedikit merasa jijik karena tahu gelas yang dipakai itu adalah gelas milik sang nenek satu-satu nya, dan pasti sang nenek selalu memakainya setiap hari untuk minum.
Akhirnya si pemuda pun memiliki ide untuk menghadapi situasi ini, dia merasa ide ini sangat brilian dan dia yakin sikapnya ini tidak akan menyinggung perasaan sang nenek. Lalu dia mengambil gelas yang berisi teh tadi dan segera meminumnya dengan cara yang tidak biasa, dia minum dari bagian yang biasa dipakai orang untuk menggenggam gelas yaitu bagian atas telinga cangkir. Sejenak si pemuda merasa lega dengan apa yang telah dilakukannya barusan, namun seketika dia merasa heran ketika melihat ekspresi sang nenek yang terkejut lalu tertawa-tawa kecil. Si pemuda berpikir mungkin sang nenek aga aneh dengan pemandangan tersebut, dan seperti mengerti sang nenek kemudian berkata sesuatu : “ hihiihi ternyata cara minum kamu sama seperti nenek ya, nenek tidak pernah menyentuh bagian gelas lain kecuali bagian telinga gelas itu”.
Si pemuda itu hanya bisa memamerkan sederet gigi rapinya dan wajah yang merah padam.
Btw, karna udah lama banget gue ga posting something, dan gue udah banyak kehilangan momen spesial untuk di posting, serta sehubungan masih dalam suasana idul fitri 1431 H, jadi saya mengucapkan minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin.. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar