Postingan kali ini terinspirasi dari teman saya di kantor kemarin siang yang menanyakan apabila saya diberi kesempatan untuk menulis surat kepada presiden saya akan menulis apa. Ketika ditanya seperti itu jujur saja saya bingung karena tidak sedikitpun terlintas niat untuk menulis surat kepada presiden, lalu saya bilang kepada teman saya bahwa saya tidak mau menulis surat kepada presiden karena saya tidak yakin presiden dapat memenuhi permintaan saya, walaupun permintaan saya sederhana dan sama seperti warga lain yaitu ingin sejahtera sebagai warga Indonesia yang dipimpin oleh presiden yang bijaksana. Namun ada kejadian di sore hari yang membuat saya tergelitik juga untuk menulis surat kepada presiden, berikut surat saya untuk presiden.
Kepada YTH
Bapak Presiden Indonesia,
Di sela – sela kesibukan anda yang masih sempat menangani sepenggal surat dari rakyat kecil yang menyusahkan anda.
Apa kabar bapak presiden? Saya yakin walaupun secara fisik bapak tidak ada masalah tapi fikiran bapak sedang jauh ke Yogyakarta, Sumatera Barat dan ke belahan Indonesia lainnya yang sedang diberi cobaan oleh Tuhan. Secara pribadi saya ikut berbelasungkawa dan bersedih atas kejadian ini, tapi saya yakin bapak presiden tentu lebih bersedih dari siapapun termasuk saya.
Bapak presiden,
Perkenalkan saya adalah rakyat anda yang dulu pada pemilu telah menyumbangkan suara saya untuk anda. Saya tidak menyesal memilih anda pada saat itu, karena saat itu menurut saya anda lebih baik dari calon – calon yang lain. Saya hanya sedikit kecewa ternyata dalam kepemimpinan anda sekarang tidak ada perubahan yang besar yang terjadi di Indonesia yang menjadikan hidup rakyat sejahtera. Tidak atau belum saya kurang paham, saya hanya mengungkapkan apa yang dirasakan oleh saya dan orang – orang yang berada di keliling saya. Sebagai contoh saat ini di kota saya hampir setiap pagi dan sore jalanan macet, belum lagi kalau hujan pasti banjir, selain itu sekarang jalanan semakin padat oleh kendaraan pribadi sampai – sampai saya sudah tidak bisa menghitung dalam 5 menit ada berapa banyak motor yang lewat. Saya hanya rakyat kecil yang menggunakan sarana transportasi umum sebagai kendaraan menuju kantor dan melakukan aktifitas lainnya. Dan boleh dikatakan saat ini fasilitas angkutan umum di kota saya belum maksimal adanya, bus yang sudah tidak layak pakai yang masih terus digunakan sampai kadang – kadang kita penumpang diturunkan ditengah jalan karena adanya masalah dengan bus tersebut, ada lagi ketika bus nya bagus tapi tidak memiliki jalan sendiri seperti busway, dan sekarang lebih dari separuh jalan dipakai oleh motor yang semakin memadati jalan raya dengan pengendara yang tidak sedikit membuat saya dan orang- orang menggerutu kesal karena cara mengendarai motornya. Apabila sudah terjadi hal demikian siapa yang harus saya salahkan? Masyarakat yang terus membeli kendaraan pribadi, perusahaan kredit motor yang memberikan kemudahan untuk masyarakat yang ingin membeli kendaraan bermotor, petinggi yang tidak tegas membatasi pembelian kendaraan bermotor, atau bapak presiden sebagai orang nomor satu di Indonesia? Entahlah namun yang jelas saya hanya butuh sosok yang bisa menampung aspirasi dan curahan hati masyarakat.
Selain itu kita ingat tentang masalah tabung elpiji 3 kg yang sering dikabarkan meledak yang membuat semua cemas dan takut.
Dan bagaimana dengan nasib rakyat miskin dan anak jalanan yang memprihatinkan? Generasi penerus yang harus putus sekolah?
Dan yang paling penting, bagaimana dengan koruptor yang terus menggerogoti uang rakyat tanpa rasa bersalah dan seolah tidak sadar kalau itu salah?
Lalu kriminalitas, pembunuhan, perampokan, terlebih lagi teroris yang meresahkan masyarakat.
Belum lagi masalah timnas sepakbola yang belum bisa membanggakan masyarakat, padahal apabila ditangani dengan serius saya yakin timnas kita akan berhasil layaknya negara Selandia Baru yang mampu berlaga di ajang piala dunia.
Wah, ternyata banyak sekali ya pak yang harus dibenahi, sekali lagi saya ingin menanyakan, siapa yang harus disalahkan atas kejadian ini?
Bapak Presiden,
Melalui surat ini saya tidak akan meminta anda untuk turun dari jabatan anda sekarang seperti banyaknya orang-orang berdemo seperti itu, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah yang sekarang sedang mengelilingi negeri kita tercinta, saya hanya meminta bapak bersikap bijaksana, tegas, memperhatikan rakyat dari dekat bukan hanya dari layar kaca, dan memilih orang – orang yang tepat untuk memimpin sektor – sektor penting di Indonesia.
Best Regards,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar