Waaaah bentar lagi abis nih tanggal cantik yang heboh banget di tv ini..
Ga mau ketinggalan, ga mauuuu...
Setidaknya blog ini harus punya jejak kalo kita juga pernah ngelewatin hari ini, (sangat GJ, beneran). Hahahahaha
11-11-11
What have i done?
Hmmm, kalo orang lain berebut nikah hari ini, melahirkan hari ini, entah apa sesuatu yang spesial yang saya lakukan hari ini. Rasanya semua berjalan seperti biasa, kehidupan saya saat ini adalah 30% televisi, 30% handphone, 10% dapur, 20% main, dan 10% mesin jahit dan semua hal tentangnya. Enak sekali bukan?
Ga se-enak itu juga kali. Saya masih sedikit malu ketika ada orang yang nanya 'sekarang kerja dimana', pertanyaan yang sangat saya hindari beberapa bulan ini.
Menurut kamu, apa membanggakan kalo jawaban saya ternyata diluar harapan mereka. 'saya berbisnis', sudah saya tebak ekspresi yang tampak di wajah mereka. Ekspresi itu bukan yang saya harapkan, hei bahkan banyak dari mereka yang tidak tertarik untuk bertanya lebih lanjut. Ya Allah..
Setelah menjalani bisnis ini kurang lebih 5 minggu, saya mulai menikmatinya. Gimana ga nikmat kalo siklus hidup saya kaya diatas? Tiba2 dapet uang aja kan, hehehe
Kalo kerjaan saya dikomplain orang lain, yah saya tinggal komplain ke orang yang kerja sama saya, setuju?
Tapi kalo dipuji, saya juga ikut seneng dooong.. Hehe
Entah sampai kapan saya mampu bertahan dalam bisnis ini, bertahan dalam siklus hidup yang tidak statis dan fluktuatif. Kadang bosan itu hinggap, tapi tidak boleh saya anggap.
Mudah-mudahan bisnis ini bisa berkembang di tangan saya, mudah-mudahan bisnis ini tidak mati di tangan saya, karena bisnis ini lah yang sudah menghidupi kami selama ini dan mampu menyekolahkan kami 3 anak sampai di bangku kuliah yang merasa sangat beruntung menjadi anak seorang wiraswasta.
Ups, berkat mamah juga deh yang seorang guru, takut diprotes.. Hehehe
Waduh ga berasa panjang benerrrr.. :-P
Pokonya udah posting, walaupun ngaler ngidul.. :-)
Good night world..
Jumat, 11 November 2011
Kamis, 10 November 2011
Unpredictable Teacher
MALU! Sepertinya kata itu memang harus saya pinjam saat ini.
Kemarin saya dan orang tua pergi ke Tangerang untuk urusan bisnis sekaligus mengunjungi teman ayah saya yang akan membuka museum Jumat ini. Hmm saya selalu tersenyum kalo ingat teman ayah ini, kenapa tidak karena pertemuan mereka adalah kebetulan yang ajaib yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, tapi sekarang justru berlanjut menjadi hubungan bisnis. Ayah saya dan bapak ini dulunya adalah teman dekat, mereka terakhir bertemu sekitar 30 tahun lalu, keduanya mungkin berfikir tidak akan bertemu lagi karena terpisah jarak dan buta informasi tentangmasing-masing saat ini, tapi ternyata mereka tidak saling melupakan.
Kick Andy, itulah awal dari semua cerita ini. Waktu itu sore di hari Minggu, ibu saya sedang menonton televisi, ayah saya sedang berada diluar dan saya berada di kamar. Tiba-tiba saya mendengar ibu saya memanggil ayah saya dan bilang kalau teman ayah ada di TV, tapi saya tidak tertarik dan tetap berada dalam kamar. Dari reaksi yang saya dengar, sepertinya yang ada dalam TV itu memang benar teman ayah saya yang memang beliau sedang cari akhir-akhir ini. Akhirnya saya keluar dan ingin menyaksikan kejadian itu secara langsung, dan benar saja orang itu ternyata adalah teman lama yang ayah saya sering ceritakan. Sekarang beliau sudah sangat sukses dan berhasil menjadi orang yang hebat, saya masih tidak yakin ayah saya memiliki teman hebat seperti itu, tapi justru temannya ini yang meyakinkan saya kalo mereka memang berteman dekat dulu.
Tidak menyia-nyiakan waktu saya segera mencari nama beliau di internet karena permintaan ayah saya. Saya cari di social network yang saya gunakan tapi hasilnya nihil, saya tidak berputus asa dan saya langsung bertanya kepada om Google, dan bisa kita tebak, om Google memang selalu tahu jawaban yang kita butuhkan.
Saya mulai membanjiri email beliau dengan segala memori yang ayah saya ceritakan, dan saya pun menyatakan keraguan saya kalo ayah saya adalah teman bapak ini, hehehe tidak sopan sekali. Diluar dugaan tanpa menunggu lama beliau membalas email saya dan meminta saya meyakinkan beliau bahwa ayah saya adalah temannya karena kebetulan beliau mengenal dua nama yang sama. Saya pun lalu bercerita lebih spesifik tentang ayah saya, pekerjaan beliau, asal kota, dan tempat kami tinggal sekarang. Responnya diluar bayangan saya, ternyata beliau masih ingat semua detail ayah saya dan balik menceritakan kenangan mereka kepada saya dan meyakinkan saya kalo mereka dulu kenal sangat baik. (Benar-benar pribadi yang mengagumkan)
Tidak butuh waktu yang lama akhirnya papah dan bapak ini bertemu di akhir minggu tapi bulannya saya lupa sih, waktu itu kebetulan beliau sedang di Tangerang dan kembali akan pulang ke Australia pada hari yang sama ketika ayah saya pulang setelah bertemu dengan beliau. Saya masih ingat ekspresi ayah saya saat itu, sangat bahagia dan tak henti membicarakan temannya tersebut. Saya sedikit faham kenapa ayah saya sampai sebahagia itu, mungkin dulu mereka memang sama-sama berjuang ketika masih susah, tapi sekarang temannya itu adalah orang hebat dan terpandang tapi sedikitpun sikapnya kepada ayah saya tidak berubah, humble dan tetap menjadi teman layaknya teman yang sudah lama tidak bertemu. Saya tersenyum, ikut bahagia.
Kemarin akhirnya saya merasakan apa yang ayah saya rasakan, kemarin saya berkesempatan bertemu dengan beliau dan keluarganya. Mereka satupun tidak ada yang bersikap tidak baik kepada kami, walaupun saya datang memakai jilbab mereka tetap hangat dan tidak melihat perbedaan itu, walaupun mereka tinggal di Australia mereka tetap menggunakan bahasa Indonesia, dan walaupun mereka tinggal dalam budaya barat mereka bersikap layaknya orang timur yang sangat sopan dan saya sampai bingung gimana lagi mengutarakan ke-humble-an mereka, halah halah bahasanya ancurrrr... :p
Saya malu, bukan karena perbedaan kami yang mencolok, saya malu bukan karena saya minder, tapi saya malu karena mereka telah berbuat banyak untuk kaum mereka, sedangkan saya untuk diri sendiri pun masih belum mampu melakukan yang terbaik
*Maaf saya tidak menyebutkan nama beliau dan mengganti nya dengan sebutan ‘bapak ini’, karena saya hanya ingin share pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari beliau. Tapi saya kira tulisan diatas sudah berisi banyak petunjuk apabila benar-benar ingin mengenal beliau.
Kemarin saya dan orang tua pergi ke Tangerang untuk urusan bisnis sekaligus mengunjungi teman ayah saya yang akan membuka museum Jumat ini. Hmm saya selalu tersenyum kalo ingat teman ayah ini, kenapa tidak karena pertemuan mereka adalah kebetulan yang ajaib yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, tapi sekarang justru berlanjut menjadi hubungan bisnis. Ayah saya dan bapak ini dulunya adalah teman dekat, mereka terakhir bertemu sekitar 30 tahun lalu, keduanya mungkin berfikir tidak akan bertemu lagi karena terpisah jarak dan buta informasi tentangmasing-masing saat ini, tapi ternyata mereka tidak saling melupakan.
Kick Andy, itulah awal dari semua cerita ini. Waktu itu sore di hari Minggu, ibu saya sedang menonton televisi, ayah saya sedang berada diluar dan saya berada di kamar. Tiba-tiba saya mendengar ibu saya memanggil ayah saya dan bilang kalau teman ayah ada di TV, tapi saya tidak tertarik dan tetap berada dalam kamar. Dari reaksi yang saya dengar, sepertinya yang ada dalam TV itu memang benar teman ayah saya yang memang beliau sedang cari akhir-akhir ini. Akhirnya saya keluar dan ingin menyaksikan kejadian itu secara langsung, dan benar saja orang itu ternyata adalah teman lama yang ayah saya sering ceritakan. Sekarang beliau sudah sangat sukses dan berhasil menjadi orang yang hebat, saya masih tidak yakin ayah saya memiliki teman hebat seperti itu, tapi justru temannya ini yang meyakinkan saya kalo mereka memang berteman dekat dulu.
Tidak menyia-nyiakan waktu saya segera mencari nama beliau di internet karena permintaan ayah saya. Saya cari di social network yang saya gunakan tapi hasilnya nihil, saya tidak berputus asa dan saya langsung bertanya kepada om Google, dan bisa kita tebak, om Google memang selalu tahu jawaban yang kita butuhkan.
Saya mulai membanjiri email beliau dengan segala memori yang ayah saya ceritakan, dan saya pun menyatakan keraguan saya kalo ayah saya adalah teman bapak ini, hehehe tidak sopan sekali. Diluar dugaan tanpa menunggu lama beliau membalas email saya dan meminta saya meyakinkan beliau bahwa ayah saya adalah temannya karena kebetulan beliau mengenal dua nama yang sama. Saya pun lalu bercerita lebih spesifik tentang ayah saya, pekerjaan beliau, asal kota, dan tempat kami tinggal sekarang. Responnya diluar bayangan saya, ternyata beliau masih ingat semua detail ayah saya dan balik menceritakan kenangan mereka kepada saya dan meyakinkan saya kalo mereka dulu kenal sangat baik. (Benar-benar pribadi yang mengagumkan)
Tidak butuh waktu yang lama akhirnya papah dan bapak ini bertemu di akhir minggu tapi bulannya saya lupa sih, waktu itu kebetulan beliau sedang di Tangerang dan kembali akan pulang ke Australia pada hari yang sama ketika ayah saya pulang setelah bertemu dengan beliau. Saya masih ingat ekspresi ayah saya saat itu, sangat bahagia dan tak henti membicarakan temannya tersebut. Saya sedikit faham kenapa ayah saya sampai sebahagia itu, mungkin dulu mereka memang sama-sama berjuang ketika masih susah, tapi sekarang temannya itu adalah orang hebat dan terpandang tapi sedikitpun sikapnya kepada ayah saya tidak berubah, humble dan tetap menjadi teman layaknya teman yang sudah lama tidak bertemu. Saya tersenyum, ikut bahagia.
Kemarin akhirnya saya merasakan apa yang ayah saya rasakan, kemarin saya berkesempatan bertemu dengan beliau dan keluarganya. Mereka satupun tidak ada yang bersikap tidak baik kepada kami, walaupun saya datang memakai jilbab mereka tetap hangat dan tidak melihat perbedaan itu, walaupun mereka tinggal di Australia mereka tetap menggunakan bahasa Indonesia, dan walaupun mereka tinggal dalam budaya barat mereka bersikap layaknya orang timur yang sangat sopan dan saya sampai bingung gimana lagi mengutarakan ke-humble-an mereka, halah halah bahasanya ancurrrr... :p
Saya malu, bukan karena perbedaan kami yang mencolok, saya malu bukan karena saya minder, tapi saya malu karena mereka telah berbuat banyak untuk kaum mereka, sedangkan saya untuk diri sendiri pun masih belum mampu melakukan yang terbaik
*Maaf saya tidak menyebutkan nama beliau dan mengganti nya dengan sebutan ‘bapak ini’, karena saya hanya ingin share pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari beliau. Tapi saya kira tulisan diatas sudah berisi banyak petunjuk apabila benar-benar ingin mengenal beliau.
Jumat, 04 November 2011
Happy, Sad, and Important Moment
Aduuuuuh entah harus mulai darimana nih postingan ini, rasanya udah lama bangeeeeet deh ga posting. Sebenernya banyak banget kejadian yang harusnya diceritain disini, lumayan buat nyimpen memori, biar entar kalo udah tua ga harus nginget-nginget hal-hal ini, hihihihihi gayaaa.
Ok beberapa waktu ini ada tiga kejadian yang penting buat hidup saya, kalo saya tulis di status facebook sih ‘happy and sad moment’.
- Tanggal 30 oktober kemaren tepatnya hari minggu, kakak saya yang pertama nikah dan melepas masa lajangya (akhirnyaaaaaaaaa, hahahaha). Bahagia? Pastinyaaaa, saya sangat bahagia untuk kakak saya yang satu ini, hubungan kami pun terbilang cukup dekat. Memang ga kaya di sinetron-sinetron sih yang super lebay, tapi cukup sedih melihat dia diambil sma keluarga baru,hihihihi. 22 tahun kita tumbuh bareng akhirnya hari ini dateng juga, hari dimana dia udah bukan milik kami seutuhnya. Mudah-mudahan akiw bahagia sama keluarga barunya, jangan lupain kita yaaaaaa dan semoga cepet dapet momongan, cepeeeeeeet yaaaaaa udah ga sabar gendong ponakan asli. Hehehe
- Naaaaah yang kedua bertepatan sama perikahan kakak saya itu, saya malah dapet musibah yang seharusnya ga terjadi kalo aja saya lebih hati-hati. Saya ngilangin kamera digital punya temen sayaaaaaaaaa, hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa pengen nangis deh rasanyaa. Kenapa yang ilang itu mesti barang orang lain sih? Padahal kalo yang ilang itu barang sendiri (amitamit) ga akan se-galau ini. Galau? Jelaslaaaaah karena akhirnya saya harus nguras abis tabungan saya buat ngeganti kamera ini, baru kali ini beli barang mahal pake duit sendiri buat orang lain, jlebbbb banget ternyata. Tapi mudah-mudahan ini jadi yang pertama dan yang terakhir kali ya saya ngilangin barang orang laen plus barang sendiri juga, amin amin amin. Btw thx to opan yang ga marah pas saya ngaku, padahal saya udah hampir nangis darah kalo ngebayangin ekspresinya gimana. Ternyata eh ternyataaaaaa, opan baik sekali ga ada ekspresi marah sedikitpun. :)
-Ada kemudahan setelah kesulitan, ada berkah dibalik musibah. Walaupun uang tabungan saya udah dikuras paksa sama si opan (hehehehehe) tapi saya dapet berkah yang sangat sangat saya inginkan. Akhirnya dengan ngegombal sana-sini dan ngerayu mamah yang paling cantik sedunia (masih ngerayu, hehe)saya dibeliin netbook baruuuuuu. Horeeeeeee horeeeee akhirnya megang lagi komputer setelah beberapa bulan hanya mengndalkan handphone yang speakernya aja udah ga mau bunyi. Ckckckckc butuh ngerayu lagi kayanyaaa. :P
Segitu dulu deh, mudahan posting selanjutya bisa cepet, laptop baruuuuuuu... hahahahaha
oh ya, akhirnya degan segala pertimbangan pilihan saya jatuh sama Netbook Eee PC 1015PW warna ungu, unyu banget deh... :p
Sejauh ini netbook ini cukup memuskan dan belum ada keluhan apapun, emang baru sehari doang kan pakenya, hehehe. oh yaa,batrenya emang bener ternyata tahan lama, dipake nonstop bisa tahan ampe 5 jam, tapi katanya kalo standby bisa nyampe 10 jam tapi belum saya coba kalo yang standby. OK C.U...
Ok beberapa waktu ini ada tiga kejadian yang penting buat hidup saya, kalo saya tulis di status facebook sih ‘happy and sad moment’.
- Tanggal 30 oktober kemaren tepatnya hari minggu, kakak saya yang pertama nikah dan melepas masa lajangya (akhirnyaaaaaaaaa, hahahaha). Bahagia? Pastinyaaaa, saya sangat bahagia untuk kakak saya yang satu ini, hubungan kami pun terbilang cukup dekat. Memang ga kaya di sinetron-sinetron sih yang super lebay, tapi cukup sedih melihat dia diambil sma keluarga baru,hihihihi. 22 tahun kita tumbuh bareng akhirnya hari ini dateng juga, hari dimana dia udah bukan milik kami seutuhnya. Mudah-mudahan akiw bahagia sama keluarga barunya, jangan lupain kita yaaaaaa dan semoga cepet dapet momongan, cepeeeeeeet yaaaaaa udah ga sabar gendong ponakan asli. Hehehe
- Naaaaah yang kedua bertepatan sama perikahan kakak saya itu, saya malah dapet musibah yang seharusnya ga terjadi kalo aja saya lebih hati-hati. Saya ngilangin kamera digital punya temen sayaaaaaaaaa, hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa pengen nangis deh rasanyaa. Kenapa yang ilang itu mesti barang orang lain sih? Padahal kalo yang ilang itu barang sendiri (amitamit) ga akan se-galau ini. Galau? Jelaslaaaaah karena akhirnya saya harus nguras abis tabungan saya buat ngeganti kamera ini, baru kali ini beli barang mahal pake duit sendiri buat orang lain, jlebbbb banget ternyata. Tapi mudah-mudahan ini jadi yang pertama dan yang terakhir kali ya saya ngilangin barang orang laen plus barang sendiri juga, amin amin amin. Btw thx to opan yang ga marah pas saya ngaku, padahal saya udah hampir nangis darah kalo ngebayangin ekspresinya gimana. Ternyata eh ternyataaaaaa, opan baik sekali ga ada ekspresi marah sedikitpun. :)
-Ada kemudahan setelah kesulitan, ada berkah dibalik musibah. Walaupun uang tabungan saya udah dikuras paksa sama si opan (hehehehehe) tapi saya dapet berkah yang sangat sangat saya inginkan. Akhirnya dengan ngegombal sana-sini dan ngerayu mamah yang paling cantik sedunia (masih ngerayu, hehe)saya dibeliin netbook baruuuuuu. Horeeeeeee horeeeee akhirnya megang lagi komputer setelah beberapa bulan hanya mengndalkan handphone yang speakernya aja udah ga mau bunyi. Ckckckckc butuh ngerayu lagi kayanyaaa. :P
Segitu dulu deh, mudahan posting selanjutya bisa cepet, laptop baruuuuuuu... hahahahaha
oh ya, akhirnya degan segala pertimbangan pilihan saya jatuh sama Netbook Eee PC 1015PW warna ungu, unyu banget deh... :p
Sejauh ini netbook ini cukup memuskan dan belum ada keluhan apapun, emang baru sehari doang kan pakenya, hehehe. oh yaa,batrenya emang bener ternyata tahan lama, dipake nonstop bisa tahan ampe 5 jam, tapi katanya kalo standby bisa nyampe 10 jam tapi belum saya coba kalo yang standby. OK C.U...
Langganan:
Postingan (Atom)