Jumat, 23 Desember 2011

Pengaruh perkembangan Telekomunikasi Seluler dan Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia

Siapapun pasti pernah membayangkan, atau bahkan memimpikan untuk mendapatkan teknologi yang canggih, berkualitas, dan tentu saja dengan harga terjangkau. Tapi rasanya tidak pernah terpikirkan bahwa akan datang teknologi yang secanggih ini. 

27 tahun sudah telekomunikasi seluler masuk ke negeri kita, dimulai dari teknologi NMT (Nordic Mobile Telephone), AMPS (Advance Mobile Phone Sistem), 1G, hingga 3G. Tidak cukup sampai disitu saat ini semua orang sedang berdebar-debar menanti hadirnya teknologi terbaru yaitu 4G. Perkembangan telekomunikasi seluler sangatlah pesat, rasanya baru beberapa tahun yang lalu ketika harga telepon seluler sangat sulit terjangkau dan masih menjadi barang mewah. Belum lagi tarif komunikasi yang masih jauh lebih mahal dibandingkan dengan telepon rumah pada saat itu. Tapi sekarang ponsel bukan hanya tidak lagi mewah, tapi juga merupakan barang yang wajib dimiliki oleh siapapun demi lancarnya komunikasi satu sama lain.

Komunikasi adalah sesuatu yang mutlak sangat kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi yang baik akan membuat segalanya menjadi mudah sedangkan komunikasi yang buruk bisa membuat hidup ini bukan hanya sulit tapi juga menjadi tidak nyaman. Demi memudahkan proses komunikasi, kini ada banyak media yang dapat digunakan, dan dari banyak media yang ada, telepon seluler adalah alat yang saat ini paling banyak digunakan oleh hampir seluruh orang di dunia.

Saat ini perkembangan telekomunikasi seluler telah melebihi ekspektasi siapapun. Kita tahu bahwa pada dasarnya fungsi telepon seluler adalah untuk melakukan panggilan dan mengirim atau menerima SMS (Short Message Service), tapi seperti yang bisa kita lihat saat ini telepon seluler tidak hanya di gunakan untuk sekedar melakukan panggilan atau SMS, tapi lebih dari itu telepon seluler juga sudah dianggap sebagai gaya hidup yang wajib dimiliki oleh siapapun. 

Hadirnya telepon seluler jelas mendatangkan banyak dampak dan pengaruh terhadap kehidupan seseorang, namun perkembangan ini ternyata tidak hanya menimbulkan dampak kepada perorangan tapi juga memberikan banyak pengaruh terhadap berbagai industri di dunia dan satu diantaranya adalah industri kreatif.
Industri kreatif sepertinya merupakan industri yang banyak diuntungkan dengan perkembangan telekomunikasi seluler ini, pasalnya keduanya memiliki kaitan yang sangat erat. Pada dasarnya memang semua industri membutuhkan telekomunikasi seluler, namun sepertinya industri kreatif lah yang paling berpeluang dan turut berkembang seiring dengan perkembangan telekomunikasi seluler.

Telepon seluler adalah alat komunikasi sekaligus hiburan yang juga sekaligus memiliki banyak fungsi yang disuguhkan kepada manusia. Sedangkan industri kreatif adalah sebuah industri yang sangat kental dengan daya cipta dan kreatifitas manusia yang pada akhirnya dipersembahkan kembali untuk manusia. Jadi jelas keduanya saling berkaitan.

Ada banyak industri yang bergerak di bidang kreatif. Menurut John Howkins seorang pakar ekonomi kreatif, industri kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video. Walaupun sejauh ini penjelasan Howkins belum diakui secara internasional, namun industri-industri yang disebutkan tampaknya bisa mewakili industri kreatif pada umumnya. 

Secara umum perkembangan telekomunikasi seluler memberikan banyak dampak dan pengaruh terhadap kemajuan industri kreatif. Dengan adanya perkembangan ini, industri kreatif menjadi lebih aktif dan dinamis karena semakin pesat perkembangan ini maka akan semakin banyak pula pekerjaan yang tersedia untuk industri kreatif. Ini membuat industri kreatif semakin banyak menciptakan lapangan pekerjaan dan tentu saja ini membuat industri kreatif menjadi sangat diminati oleh calon pekerja bahkan juga pelajar.

Secara khusus, perkembangan telekomunikasi seluler memberikan banyak pengaruh kepada beberapa industri yang bergerak di bidang kreatif. Bagi industri periklanan misalnya, perkembangan telekomunikasi selular ini terlihat cukup memberikan banyak gebrakan dan memberikan banyak pengaruh. Apabila dulu kita hanya mengenal media konvensional seperti televisi (TVC), cetak (Print Ad), Radio, baligo, dan poster sebagai media iklan, kini telah banyak bermuculan media lain (unconventional media) sebagai tempat untuk beriklan. Mobile advertising adalah salah satu upaya pengiklan dalam memanfaatkan perkembangan telekomunikasi selular ini. 

Sadar karena masyarakat kini hampir pasti memiliki ponsel dan rata-rata mereka menghabiskan waktu dengan ponselnya sama banyaknya dengan waktu yang dihabiskan untuk menonton TV, maka pengiklan sepertinya mulai melirik ponsel sebagai media yang dapat dimanfaatkan untuk beriklan. 

Mobile advertising memiliki beberapa bentuk, diantaranya yaitu SMS, MMS, Banner Ads, Mobile Video Ads, Mobile Games Ads, dan Jingle before Voice Mail. Pada umumnya bentuk mobile advertising yang sering kita temui adalah SMS, mobile games ads, dan banner ads. Namun ada satu jenis promosi yang sedang sangat tren saat ini yaitu beriklan melalui jejaring sosial. Entah ini bisa dikategorikan kedalam bentuk mobile advertising atau tidak, tapi yang jelas saat ini siapapun bisa dengan mudah mengakses internet melalui ponsel termasuk mengakses akun jejaring sosial.

Walaupun belum banyak pengiklan yang tertarik untuk menggunakan mobile advertising secara optimal, tapi sepertinya konsep mobile advertising ini harus mulai dipikirkan secara serius mengingat perkembangan telekomunikasi selular yang semakin pesat setiap harinya. Ini sebetulnya menguntungkan pengiklan, pasalnya untuk berpromosi menggunakan mobile advertising, mereka tidak memerlukan budget selangit seperti halnya beriklan di media konvensional, dan apabila komunikasi nya berhasil, promosi mereka bukan hanya akan terkenal tapi juga akan menjadi bahan pembicaraan orang banyak (world of mouth) dan produk mereka akan banyak dicari. 

Untuk media elektronik, perkembangan telekomunikasi seluler pun sangat terasa pegaruhnya. Sudah beberapa tahun terakhir masyarakat bisa menikmati TV dan radio dengan ponsel mereka. Karena kemampuan mobilitas ponsel, sehingga saat ini TV dan radio bisa dinikmati secara mobile, sesuatu yang tidak dimiliki oleh media tradisional sebelumnya.

Sebuah penelitian dari Online Journalism Review telah menunjukkan bahwa internet dan telekomunikasi seluler telah berhasil melakukan revolusi dalam hal kecepatan waktu antara sebuah peristiwa terjadi dan waktu publikasinya di media massa. Jika dulu waktu yang dibutuhkan untuk memuat berita setelah proses peliputan membutuhkan waktu sedikitnya satu hari, maka sekarang dengan teknologi telekomunikasi seluler yang seperti ini seorang wartwan hanya butuh waktu antara 5-10 menit untuk bisa mempublikasikan suatu peristiwa. Dan saat itu juga berita dapat tersebar hanya dalam waktu yang singkat ke seluruh pelosok negeri.

Bagi media cetak nampaknya perkembangan telekomunikasi seluler ini cukup mengagetkan dampaknya, entah berhubungan atau tidak tapi yang pasti penjualan media cetak terus menurun semenjak semakin pesatnya teknologi dan munculnya media online yang tersebar seperti jamur. Akan panjang apabila alasannya disebutkan secara rinci tapi yang jelas kita tahu bahwa media online saat ini bisa diakses dengan menggunakan telepon selular, dan beberapa orang bahkan lebih suka membaca berita hanya melalui telepon selularnya dibanding harus membolak-balik kertas koran. Selain dirasa lebih praktis, denga media online membaca berita menjadi lebih menarik karena bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun, tidak perlu hanya duduk di teras sambil meminum teh. Entah ini kabar yang bagus atau tidak, tapi sepertinya media cetak harus sudah hijrah menuju media online.

Industri musik pun mendapatkan dampak dan pengaruh yang cukup besar. Kalau dulu kita hanya bisa menikmati musik melalui tape recorder, saat ini berbagai musik yang kita sukai dapat dinikmati secara digital. Dimulai dengan menggunakan CD player, lalu ada MP3 player, Ipod, dan tentu saja telepon seluler pun tak mau ketinggalan mengikuti perkembangan ini. Selain itu, kalau dulu ukuran kesuksesan album adalah dengan menghitung jumlah kaset dan CD yang terjual, kini telah hadir standard yang baru yaitu dengan banyaknya RBT (Ring Back Tone) yang terjual. 

Apabila dijabarkan satu-persatu perkembangannya untuk industri kreatif, rasanya satu tulisan tidak akan cukup untuk membahasnya mengingat begitu banyak pengaruh dan dampak yang dihasilkan karena perkembangan telekomunikasi seluler ini. Memang tidak semua pengaruh adalah baik, begitu juga dengan perkembangan ini, namun secara garis besar perkembangan telekomunikasi seluler memberikan banyak pengaruh terhadap perkembangan industri kreatif di Indonesia.

Lepas dari dampak positif atau negatif, yang jelas saat ini perkembangan telekomunikasi seluler telah memberikan banyak manfaat di berbagai aspek, termasuk dalam industri kreatif. Perkembangan ini membuat siapapun lebih berpeluang untuk memaksimalkan potensi kreatif dalam dirinya sehingga akan semakin banyak orang-orang kreatif yang saling berkompetisi di dunia ini. Maka dari itu, siap atau tidak kita harus menerima seluruh perkembangan teknologi yang ada dan terus berkarya dengan menggunakan potensi yang kita miliki semaksimal mungkin. 

Sesuatu yang harus diingat oleh semua pihak adalah ponsel merupakan barang pribadi seseorang yang sangat personal. Maka dari itu diharapkan segala bentuk aktifitas kreatif yang ditawarkan kepada pengguna sebaiknya dipertimbangkan dan disesuaikan dengan karakter ponsel yang sangat privasi, sehingga kedepannya aktifitas kreatif yang ditawarkan kepada masyarakat juga disenangi dan dirasa tidak mengganggu privasi mereka.

Kamis, 22 Desember 2011

Happy Mother's Day Mom

Sometimes it feel so difficult to say directly, but to write it here also quite complicated. There is no words which can represent how much this feeling to you. As much as i wrote, it will still be less and less to talk about you.

Happy mother’s day mom. I love you so much, really proud to be your daughter. A daughter from a great mother, thanks for choosing me naturally 22nd years ago to be born.

Kamis, 08 Desember 2011

Gara-gara Odesk

Yipppiiiiiiiii, finally I got my first job in odesk.
Setelah beberapa kali ditolak, bahkan ditolak secara tidak hormat pun pernah, hehehe
Saya emang baru gabung awal Desember ini sih makanya masih terkaget-kaget sama situs ini (desoo), masih inget pas hari pertama gabung saya langsung apply job yang ada hubungannya sama advertising. Dasar emang orang yang enggak tau diri, saya nekat ngelamar tanpa baca petunjuk dari odesk nya, pokonya yang saya pikirin ya cuma mau apply, bodo amat deh sama peraturan, hihihihi.
Dan tau apa yang terjadi? Enggak lama setelah saya apply  sang employer ngebales email saya dan isinya, hmmmm baca sendiri deh..

Sorry, I don't believe you understand what remarketing is and your profile is FULL of spelling mistakes.

Hahahahahahah, saya bingung ekspresinya harus gimana yaa, dibilang sakit hati iya sih, tapi emang saya salah sih. Pas saya liat profil saya lho emang bener tuh yang diomongin sama employer, tapi ya ampuuuuuuun saya ngaku emang saya bloon tapi beneran  ga nyangka ternyata saya se-tolol-itu. Hhahahaha astajiiiiiim...

Abis kejadian itu saya langsung benerin profil, ikutan tes-tes yang wajib dan sunnah di odesk, enggak mau mendzolimi diri sendiri lalu saya juga liat-liat forum yang ngebahas odesk trus belajar dari sana yang udah lama di odesk bahkan ada mentor khusus dari odesk, nih forumnya kaskus

Setelah dirasa siap, saya mulai deh ngelamar-lamar lagi dengan memakai sedikit strategi -rahasia-, dan hasilnya alhamdulillah ada satu employer yang sudi mempekerjakan saya. 
Gamsahamnida mr.. (korban demam korea nih, heheheh)

Jadi sekarang saya lagi pengen berkarir di odesk, lumayan nih buat uji nyali alias uka-uka, heheh abis emang bener-bener bikin sport jantung sih.

Selasa, 06 Desember 2011

Ibu Tiri vs Stepmother

Entah kenapa rasanya penggunaan kata “ibu tiri” di telinga kita terdengar seperti sesatu yang asing dan memiliki arti yang negatif dan orang lebih memilih untuk tidak mengatakannya atau menggantinya hanya dengan kata “bukan ibu kandung” yang  notabene nya berarti ya ibu tiri juga. Padahal kalau liat orang luar misalnya di kontes-kontes nyanyi, biasanya ada bagian dimana keluarga peserta diwawancara dan sering kita lihat kalo yang diwawancara itu ibu atau ayah tiri mereka. Lah darimana kita tahu? yah karena disana tertulis dengan jelas bahwa yang diwawancara itu adalah misalnya“ijem’s step mother”. Coba kalo di Indonesia, mau itu ibu tiri atau ibu angkat yah pasti ditulisnya sebagai “orang tua”.

Hal ini bisa jadi karena perbedaan budaya barat dan timur yang kita tahu seperti apa, atau karena legenda bawang merah dan bawang putih dimana dalam legenda itu ibu tiri digambarkan sebagai sosok yang jahat dan suka menyiksa. Parahnya lagi peran ibu tiri kaya gini hampir selalu ada dalam sinetron-sinetron, belum lagi lagu yang liriknya kaya gini : “ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja”. Nah lohhh makin aja image ibu tiri dimata kita sangat menakutkan, padahal belum tentu kan semua ibu atau ayah tiri itu jahat, malah mungkin yang baik juga banyak (belum survey).

Saya pernah sih ngeliat langsung ibu tiri yang jahat, tapi beneran deh jahatnya itu enggak kaya di sinetron-sinetron, ga ada tuh melotot-melotot nyuruh nyari duit, nyuruh ini nyuruh itu, jahat yang ini mah slow but sure, keliatannya kalem tapi ternyata punya maksud jelek, ckckck. (suer bukan pengalaman pribadi :p)
Lepas dari itu pasti ibu tiri ada yang baik dan bener-bener tulus sayang sama anak tiri yang bikin dia disebut sebagai ibu tiri yang kata orang suka jahatin anak tiri yang terpaksa punya ibu tiri karena ayahnya memang butuh istri. (halaaaah halaaaah)

Saya pengen aja posting masalah ini karena tadi kebetulan liat infotainment yang ada hubungannya sama posting ini, keliatan banget kurang kerjaan, hehehe.

No offense, it just my humble opinion.